Puisi tidak genap dan genah. Definisi
puisi tidak stabil. Secara semiotik, definisi puisi dipengaruhi faktor
kesejarahan pengarang, teks, dan pembaca. Menyitir Teeuw, puisi tidak begitu
saja mengada dalam ruang kosong. Definisi puisi bervariasi secara diakronik dan
sinkronik. Generasi dulu mendefinisikan puisi secara berbeda dengan generasi kini.
Masyarakat sana mendefinisikan puisi secara berbeda dengan masyarakat sini. Puisi
adalah mobile-space di mana perbedaan boleh hidup di dalamnya.
Mengabaikan kenyataan semiotik tersebut,
ada pihak yang mencoba menstabilkan definisi puisi. Stabilisasi definisi puisi
mamasung kreativitas, sedangkan puisi adalah seni berbahasa yang jantungnya
adalah kreativitas. Jagad akademik yang formal dan ilmiah cenderung
menstabilkan definisi puisi.
Biasanya, dosen di kampus dan guru di
sekolah mengajarkan definisi puisi yang konvensional, atau yang dipaksa menjadi
konvensional; yang stabil, atau yang distabilisasi. Ada ketakutan untuk
menyimpangi atau memberontaki kurikulum dan konsep pendidikan yang standar. Ketakpatuhan
terhadap kurikulum dipahami sebagai awal malapetaka yang menyebabkan masa depan
siswa, guru, dan sekolah jadi suram.
Akibatnya, metode mengajar puisi tidak
sesuai dan tidak disesuaikan dengan hakikat puisi. Metode mengajar matematika
digunakan sebagai metode mengajar puisi. Guru menugasi siswa menghapal
rumus-rumus puisi, nama penyair, judul puisi, dan sebagainya. Terjadi
kanosisasi sastra. Kanon sastra ini adalah materi yang diujikan, bahkan secara
nasional. Siswa membaca puisi hanya demi nilai ujian. Harus diakui dengan
jujur, beginilah kenyataan apresiasi puisi pada khususnya dan apresiasi sastra
pada umumnya di sekolah. Wawasan kepuisian siswa menjadi terbatas, sebatas yang
diajarkan oleh gurunya. Apresiasi puisi yang berpotensi mengembangkan
kreativitas siswa justru mengebiri kreativitasnya. Kalau begitu, apa guna puisi
diajarkan di sekolah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam