Pengertian
Kata 'eksposisi',
berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) Edisi IV, punya tiga arti. Salah
satunya, uraian atau paparan yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan. Paparan
tersebut misalnya berbentuk karangan. Contoh kalimat yang menggunakan kata
'eksposisi' dengan arti ini adalah Guru bahasa Indonesia kami sedang
mengajarkan karangan eksposisi.
Pengertian teks eksposisi
lebih khusus daripada arti kata 'eksposisi' yang terdapat dalam KBBI itu. Fungsi
teks eksposisi tidak sekadar menjelaskan maksud dan tujuan. Sebab, teks
eksposisi adalah jenis teks yang berfungsi untuk mengungkapkan gagasan atau
mengusulkan sesuatu berdasarkan argumentasi yang kuat.
Pengertian ini menekankan
bahwa gagasan yang diungkapkan atau sesuatu yang diusulkan harus didukung
dengan bukan argumentasi biasa apalagi lemah, tetapi dengan argumentasi yang
kuat. Argumentasi dikatakan kuat apabila penalarannya logis dan disertai bukti
faktual atau data nyata, antara lain berupa angka statistik, peristiwa relevan,
dan contoh kasus. Dengan demikian,
argumentasi yang kita bangun tidak mudah runtuh. Gagasan yang didukung oleh
argumentasi itu sukar dibantah. Jadi, keterampilan menulis teks eksposisi
diperlukan untuk meyakinkan orang lain sehingga dia membenarkan, menyetujui,
dan mendukung gagasan, usulan, pendapat, atau opini kita.
Dalam surat kabar, teks
eksposisi biasanya terdapat pada rubrik editorial, opini, atau analisis.
Editorial adalah teks eksposisi yang merupakan pendapat redaktur surat kabar
terhadap isu aktual yang menjadi perhatian surat kabar tersebut. Opini adalah
teks eksposisi yang merupakan pendapat pembaca, lazimnya tokoh atau pakar,
tentang isu aktual tertentu. Analisis adalah teks eksposisi yang merupakan buah
pikir seorang ahli tentang masalah-masalah aktual yang berhubungan dengan
bidang ilmunya. Redaksi surat kabar menunjuk ahli tersebut untuk memaparkan
gagasannya secara tertulis dalam suatu rubrik khusus.
Teks eksposisi hampir sama
dengan teks diskusi. Kedua jenis teks ini sama-sama memaparkan pendapat (tesis)
dengan argumentasi yang kuat. Hanya saja, jika dalam teks eksposisi hanya
dipaparkan pendapat positif atau pendapat negatif tentang suatu persoalan,
dalam teks diskusi kedua pendapat tersebut, baik yang positif maupun yang
negatif, disandingkan bersama-sama. Teks diskusi, karena itu, lebih kompleks
daripada teks eksposisi.
Struktur
Struktur teks eksposisi
sederhana, yaitu pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang
pendapat. Ketiga bagian tersebut disusun secara berurutan.
Pernyataan pendapat (tesis),
yang terletak pada bagian awal teks dan berfungsi sebagai pembuka, berisi pokok
pendapat, tesis, gagasan, atau opini penulis tentang topik tertentu. Pendapat
itu bisa bernada positif atau negatif.
Sebagai contoh, pada bagian awal teks eksposisinya penulis menyatakan kesetujuannya
terhadap ujian nasional online. Penulis menunjukkan kepada pembaca bahwa
dia membenarkan dan mendukung diadakannya ujian nasional secara online.
Ini merupakan pendapat bernada positif.
Pada bagian teks eksposisi
berikutnya, yaitu bagian argumentasi, penulis memaparkan butir-butir alasan
mengapa dia menyetujui, membenarkan, dan mendukung ujian nasional online.
Ujian nasional harus dan bisa diadakan secara online karena a, b, c, dan
seterusnya. Alasan yang dikemukakan tidak saja harus logis, melainkan juga
hendaknya didukung bukti nyata dan data faktual. Semakin logis penalaran,
semakin kuat argumentasi. Semakin relevan dan memadai bukti nyata dan data
faktual yang diketengahkan, semakin meyakinkanlah pendapat/tesis teks ekposisi
tersebut.
Teks eksposisi ditutup
dengan penegasan ulang pendapat. Fungsinya, untuk menyimpulkan seluruh
argumentasi pada bagian sebelumnya. Juga untuk meyakinkan pembaca. Pada teks
eksposisi, penegasan ulang pendapat tidak bersifat opsional, melainkan wajib
ada.
Tentang panjang pendeknya
teks eksposisi, tidak ada aturan baku yang membatasi. Teks eksposisi yang baik
tidak ditentukan oleh panjang pendeknya, melainkan oleh judul, komposisi, dan
diksinya. Selain itu, juga diukur dari logika yang dibangun untuk merangkai
himpunan data/fakta yang disajikan dalam bagian argumentasi.
Contoh 1
Teknologi Tepat Guna Memberdayakan Ekonomi Keluarga
Program kewirausahaan untuk
perluasan kesempatan kerja yang dilakukan lewat penerapan teknologi tepat guna
(TGT) dapat memberdayakan ekonomi rumah tangga. Kegiatan ini banyak
dimanfaatkan terutama oleh masyarakat pedesaan. ada beberapa alasan dan contoh
mengapa TTG dapat memberdayakan ekonomi keluarga.
Pertama, program
kewirausahaan terapan TTG pembuatan susu kedelai dapat meningkatkan taraf hidup
tanpa mengurangi tenaga kerja. Adanya terapan teknologi tepat guna akan
meningkatkan nilai tambah dengan tenaga kerja yang tetap, tetapi penghasilan
bisa bertambah.
Di samping itu, program ini
juga dapat meningkatkan produktivitas. Produk kedelai yang diolah dengan TTG
akan menghasilkan kualitas susu kedelai yang lebih baik dalam waktu lebih
singkat.
Teknologi tepat guna (TTG)
dapat juga digunakan untuk menggali potensi suatu wilayah untuk meningkatkan
ekonomi masyarakatnya. TTG dapat menjadi sarana untuk menciptakan peluang kerja
mandiri dan memperluas kesempatan kerja.
Oleh karena itu, program
tersebut perlu dikembangkan karena terbukti dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat.
Sumber: Buku siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP/MTs, Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan, hlm. 93-94.
Contoh 2
Ekonomi Indonesia Akan Melampaui Jerman dan Inggris
Indonesia menjadi buah bibir
pada saat pelaksanaan Sidang Tahunan International Monetery Fund (IMF)/World
Bank (WB) 2012 di Tokyo, 9-14 Oktober 2012 lalu. Buletin resmi yang
dibagikan IMF kepada seluruh peserta sidang mengangkat satu topik khusus
mengenai Indonesia. Media itu mengangkat hasil riset McKinsey dan Standard
Chartered yang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia kan melampaui Jerman dan
Inggris pada tahun 2030.
Keyakinan itu tentu
beralasan. indonesia diperkirakan memiliki sekitar 90 juta orang yang berada di
kelompok konsumsi (consuming class). Angka ini adalah angka terbesar di
dunia setelah Cina dan India. dengan kekuatan itu, pada tahun 2030 Indonesia
akan menjadi kekuatan ekonomi nomor tujuh dunia dengan nilai pendapatan
nasional sebesar 1,8 triliun dolar AS dari sektor pertanian, konsumsi, dan
energi.
Indonesia saat ini sedang
berada pada laju transformasi yang pesat menuju ke arah tersebut. saat ini,
ekonomi Indonesia berada pada posisi 16 dunia dengan pendapatan domestik
nasional sebesar 846 miliar dolar AS tahun 2011. Angkat itu akan terus tumbuh
hingga mencapai 1,8 triliun dolar AS mulai tahun 2017. Pada tahun 2030, hanya
Amerika Serikat, Cina, India, Jepang, Brasil, dan Rusia yang berada di atas
ekonomi Indonesia.
Kekuatan terbesar ekonomi
Indonesia tidak hanya berupa ekspor yang didukung oleh kekuatan tenaga kerja
dan komoditas, melainkan juga kekuatan konsumsi domestik dan jasa-jasa, yang
menjadi motor penggerak ekonmi nasional. Melihat potensi yang sedemikian besar,
dalam beberapa sesi diskusi sidang IMF yang sempat saya ikuti, para investor
asing mengharapkan makin banyak pilihan investasi di Indonesia.
Harapan para investor
tersebut tentu merupakan peluang dan tantangan bagi Indonesia. upaya melakukan
pendalaman pasar keuangan (financial deepening) menjadi penting dalam
memberikan ragam pilihan investasi bagi para investor. Di sisi lain, pembenahan
di sektor riil dan infrastruktur perlu terus dilakukan secara serius guna
mendukung arah untuk menjadikan ekonomi Indonesia yang terbesar di Asia
Tenggara.
Saat ini, pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang berada pada kisaran 5 % hingga 6 %, apabila dapat terus
dipertahankan, akan menambah jumlah masyarakat kelas menengah hingga 90 juta
orang dengan pendapatan per kapita lebih dari 3.600 dolar AS. Apabila kita
mampu mendorong pertumbuhan hingga 7 %, jumlah itu bertambah lagi dengan
masyarakat menengah mencapai 170 juta orang.
Berbagai perkembangan dari
sidang IMF/WB di Tokyo pekan lalu kembali mengingatkan kita tentang besarnya
potensi Indonesia dan sempitnya momentum yang sedang kita lalui saat ini.
Apabila potensi itu tidak diwujudkan dalam aksi dan momentum yang baik
dilewatkan begitu saja karena kita begitu asyik dengan urusan lain, prediksi
para investor tersebut tidak akan menjadi kenyataan. Tentu pilihan ada di
tangan kita semua saat ini.
Sumber: Buku siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA/MA, Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, hlm. 82-83.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam