anwar. kudengar malam yang kau tunggu-tunggu itu
melayat ke rahim ibumu, menebarkan butiran terang
dari bapamu yang kelihatan letih menumpulkan jenuh
yang ternyata tambah tajam saja. gadis-gadis akan kembali
merajut sarang pada sudut-sudut pagi, merapal satu dua anjali
disisipi janji dan seserpih nyanyi yang merahasiakan berahinya.
anwar. kita mengerti arti rahasia, seperti anak kecil
yang menyembunyikan tangis dan tawanya dalam kepala khalayak
ya, kau ada benarnya. baiknya memang kita temani sepi
yang belum rela meninggalkan nisan yang semakin jelas
melayat ke rahim ibumu, menebarkan butiran terang
dari bapamu yang kelihatan letih menumpulkan jenuh
yang ternyata tambah tajam saja. gadis-gadis akan kembali
merajut sarang pada sudut-sudut pagi, merapal satu dua anjali
disisipi janji dan seserpih nyanyi yang merahasiakan berahinya.
anwar. kita mengerti arti rahasia, seperti anak kecil
yang menyembunyikan tangis dan tawanya dalam kepala khalayak
ya, kau ada benarnya. baiknya memang kita temani sepi
yang belum rela meninggalkan nisan yang semakin jelas
namanya.
Yogyakarta, 14-19 April 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam