Di
negeri para puisi
Yang
kutemukan semata-mata dia
Perempuan
yang menanggalkan segala pakaian dari raganya
Demi
kemuliaan jabang bayinya kelak
Kupandang-pandang wajahnya yang sunyi
Jauh dari gua garba di mana aku hanya
bisa sembunyi
Menyalakan perapian rahasia di dalam
lubuknya
Menggambar mimpi dan harapan pada
dindingnya
Tanpa peduli lagi dengan padam dan sirna,
sementara dan sia-sia
Di
negeri para puisi
Yang
kutemukan hanyalah dia
Bayang-bayang
yang hinggap sekejap saja
Dalam
genggaman mata rinduku
Di
negeri para puisi
Yang
kutemukan hanyalah dia
Keberadaan
yang barangkali tak terketemukan
Lebih-lebih
oleh aku: pelupa yang angkuh ini
Yogya-Jambi,
Juli-Agustus 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam