malioboromu dulu yang sekarang hilang, percayalah
tak bisa kita cari dengan pementasan puisi
orasi anak-anak menantang matahari, dan nyanyi tari
tradisi
mal-mal tetap tambah gagah
menggoda gadis-gadis membuang rupiah
rimbun reklame berjejer sesak
bulan sabit dan salib pun sekedar
latar belakang yang samar
tersingkir bersama tumpukan buku yang tak terjual
nyaris putus asa menanti wali
barangkali ia tak lahir lagi
apa yang kau wasiatkan bagi tuli telinga kami?
bisu torso dewantara dan affandi
sedikit legenda umbu landu paranggi yang mengelabui
akal hati
catatan harian sultan kesembilan yang dibakar
keluarganya sendiri
risalah lusuh suryomentaram yang dipendam pagi hari
tasbih diponegoro yang disembunyikan dalam lukisan
sepi?
sementara tabiat kami, kau pasti mengerti
memburu waktu yang bergegas lari
mari belajar pada pasir
mengembara dari rahim merapi
rela lega berenang ke hilir
aku mafhum, itulah jawaban bima yang kalah
namun, baru ratu kidul yang mampu berkunjung ke
utara
nyata menikmati mimpi perawan jejaka
yogya, september 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam