PERTAPAAN BONEKA
oleh: Iman Budhi Santosa
Biarkan sesekali anak-anak mengenal api
belajar menari sambil menarik pedati.
Mengejar bukti kelahirannya bukan
sekadar mimpi
meskipun akhirnya harus mengepak meniru
merpati
Biarkan mereka bertanya sejenak sehabis
mengaji
mengenai sungai susu yang di sorga
atau matematika, sebelum kembali menjadi
boeka di rumahnya;
biara bagi calon pendeta
penginapan anak-anak manja.
Biarkan mereka memahami jengkerik
berbunyi
disebabkan gesekan sayap dan kaki
bagaimana ular berganti kulit pada
pertapaannya
yang tersembunyi, ataupun mengintip
jantung pisang
yang keluarnya senantiasa malam hari
Pada saatnya nanti
biarlah mereka mendengarkan sendiri
kebenaran dan ayat-ayat Tuhan
yang diterimanya dalam Sunyi
1989
NB: puisi ini dipetik dari antologi Matahari-matahari
Kecil (Grasindo, 2004), h. 31.
Parafrase
Biarkan sesekali anak-anak mengenal api.
Biarkan mereka belajar menari sambil menarik pedati. Biarkan mereka mengejar
bukti kelahirannya—bukan sekadar bermimpi—meskipun mereka akhirnya harus
mengepak meniru merpati.
Biarkan mereka sehabis mengaji bertanya
sejenak mengenai sungai susu yang di sorga atau matematika, sebelum kembali ke
rumah mereka. Rumah mereka adalah biara bagi calon pendeta. Rumah mereka adalah
penginapan anak-anak manja.
Biarkan mereka memahami bahwa jengkerik
berbunyi disebabkan gesekan sayap dan kakinya. Biarkan mereka memahami
bagaimana ular berganti kulit pada pertapaannya yang tersembunyi. Atau biarkan
mereka mengintip jantung pisang yang keluarnya senantiasa di malam hari.
Pada saatnya nanti, biarlah mereka
mendengarkan sendiri kebenaran ayat-ayat Tuhan yang diterimanya dalam
Sunyi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam