akhirnya kita sepakat
untuk tak saling menebak
merelakan yang tak terjawab
lewat. kita pun berpunggungan, melaju
menyusul tepak sepatu
masingmasing menuju
masa lalu sewaktu
kita bertapa dalam rahim ibu
(rindu bukan sampah
yang gampang disapu)
di situ tentu kita tahu:
tuhan tak tugu yang menunggu
dia
mematahari
memataair
memataangin
mematalahir
mematahati
mematakaki
mematamata
dia
ada
dalam
gita
kita
yang
ditinggalkan
katakata
yogya,
januari 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam