24/10/14

yogya dan ironi kebangsaan

YOGYA adalah daerah yang tidak bisa mengelak dari ambivalensi. selain di belanda dan di bandung, gagasan kebangsaan mula-mula juga tercetus di yogya dengan dua perintisnya: HB IX dan Ki Hadjar. tokoh yang pertama termasuk dalam jajaran penguasa tradisional yang mendukung penuh kelahiran republik. tokoh yang kedua menjalankan gagasan kebangsaannya secara struktural dan kultural, khususnya lewat jalur pendidikan. ironisnya, justru pengikisan gagasan kebangsaan itu juga terjadi di yogya.

di yogya, berkumpul pelajar dari berbagai daerah di Indonesia. mereka membentuk komunitas baik formal maupun informal berdasarkan asal-usul kedaerahan. kebanyakan komunitas kedaerahan yang saya temui mengembangkan semacam primordialisme, meskipun ada individu-individu yang memiliki wawasan kebangsaan, bahkan kosmopolitan. kadang-kadang, terjadi gesekan berdarah antarkomunitas. hal ini jarang diberitakan secara nasional. entah kenapa. ada pula komunitas kedaerahan yang sebenarnya memendam cita-cita untuk memerdekakan daerahnya dari penjajahan Indonesia. jadi situasinya mirip dengan komunitas pelajar hindia tempo dulu di amsterdam atau den haag yang memendam cita-cita untuk memerdekakan bangsanya dari penjajahan belanda.

di daerah yang disanjung-sanjung sebagai indonesia kecil karena semangat kebangsaan dan keragamannya ini, telah dan sedang tumbuh banyak kelompok fundamental dan radikal Islam yang mempersoalkan pancasila sebagai ideologi negara. simpatisannya dari kalangan warga asli setempat, juga terutama dari kalangan pelajar. beberapa kampus yang sepertinya membentuk suatu jaringan gerakan, menjadi kantong kaderisasi kelompok-kelompok islam transnasional tersebut.

terakhir, jangan dilupakan bahwa ketika jakarta mempermainkan predikat 'keistimewaan' yogya, rakyatnya mengadakan demonstrasi raya sebagai pernyataan kesiapan referendum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam