22/06/12

mengalirlah ia

terbata-bata, mengalirlah ia
menapaktilasi ujungpangkal alif
yang sudah dihembuskan sebelum hari kelahirannya

termangu-mangu, masih mengalirlah ia
ketika menemukan kebetulan dan perjodohan
setelah habis-habisan merutuki pagi dan senja
yang tega-teganya memisahkan siang dengan malamnya

terhuyung-huyung, kembali mengalirlah ia
terseret arus sungai air matanya
yang ternyata menyesatkannya
dalam samudra rindu: mahadahaga

yogyakarta, Juni 2012

15/06/12

undian yang sederhana

dia akan menemuimu
membawa payung yang akan melindungimu dari segala hujan
hujan yang merintangi pengembaraan doamu mencari terimakasihnya

kau tak akan sendiri lagi, tak akan risih lagi diintai mati

kita lalu sama mengharapkan, mati mengabarkan berita gembira
datang dengan tampang badut sambil membual tentang perang yang jenaka
seperti arisan saja, yang tak diselesaikan dengan kemenangan atau kekalahan
tapi dengan undian yang sederhana

"hari ini giliranmu mampus," titah waktu "besok gilirannya tumpas"
kita pun pulang ke tempurung masing-masing, menanti jadwal kematian.