03/02/11

puisi berguguran di kampusku

/1/



alamak. di musim banjir ini, kampusku lagi kemarau, rupanya. tak ada lagi kyai yang menenggak jack daniel di kamar tidur guru besar. Hilang santri yang membopong sembilan perek masuk ke ruang kelas, lalu mencipok mereka satu per satu dengan mahaberahi, dan menselentik-selentik asyik pentil payudara mereka. Lelaki-lelaki ahli tahajjud yang mengucapkan “I love you” pada dosen jantannya telah entah nyelungsep ke kempitan ketek siapa.



Wah! hanya orang-orang waras boleh menghuni kampusku, rupanya. “Tapi, kami mau malam, mau malam,” seru camar dan manyar, dari pulau sebrang.





/2/



Sayang, coba sebentar lepas dekapmu padaku, dan berjalanlah ke pojok situ, tolong hidupkan lampu kamar ini. Eh, tagihan listrik bulan ini sudah kau lunasi belum?



Jogja, 3 februari 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam