10/03/12

onting-anting


siapa tak heran
setelah ditinggalkan api
mengapa kampung itu
terbakar, baranya
memenggal kepala anak-anak
dan menikam dada ibu mereka

“dengarkanlah!” seru anak tua
(kabarnya dia pintar menggambar air mata)
“bahkan air pun membakar istri dan anakku.”

yogyakarta, maret 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam