27/03/12

fragmen 1

Ketika kenyataan berdiri telanjang di hadapannya, Bawuk pun menjumpai kesejatian, dalam rupanya yang paling jujur. Rupa ibu, wanita tua itu. "Ibu yang bijaksana. Ternyata cuma kau yang mengerti," ujar (atau keluh? atau protes?) Bawuk, di dalam hati. Ibu memang piawai menyelipkan sehelai kecantikan di sela-sela tumpukan penderitaan.

yk, 28/03

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam