18/10/11

kelingking


Kerikil seujung kelingking yang dilemparkan ke tengah-tengah danau akan menggelombangkan permukaan air. Segelas air putih akan menghitam jika ditetesi sesendok teh tinta. Atau coba kita rentangkan karet sepanjang satu meter, dan petik, maka karet itu akan gemetar dari pangkal hingga ke ujungnya. Atau contoh lain. Ambil sebuah potret diri Affandi, lalu pada muka kanvasnya kita goreskan satu garis berwarna merling, maka bisa jadi aura dan harga lukisan kharismatik itu akan koleps.

Banyak perubahan besar, entah itu ke arah yang lebih baik ataupun ke arah yang lebih buruk, berawal dari tindakan kecil yang sepele, tampak tak penting di mata kita. Kerap kali kita sengaja lupa mengerjakannya.

Soe Hok Gie, lebih-lebih Ahmad Wahib, merubah rupa perpolitikan Indonesia karena mereka mau menulis catatan harian. Catatan harian Hok Gie yang secara anumerta diterbitkan dalam bentuk buku oleh LP3ES pada sekitar 1980-an, dibaca para aktivis yang sudah jenuh dan jengah dengan despotisme orde baru. Para aktivis yang membaca Hok Gie sebagai teladan moral, sumber inspirasi, dan tambang spirit, kelak berhasil menggulingkan Soeharto setelah perjuangan jalanan panjang yang membuat mata dunia membelalak takjub.

Catatan harian Ahmad Wahib juga diterbitkan sebagai buku, juga oleh LP3ES, juga pada dekade yang sama. Buku ini mengilhami para pembaharu Islam Indonesia, seperti Dawam Rahardjo, Nurkholis Majid, Djohan Effendi, Abdurrahman Wahid, Ulil Absar Abdalla, dan seterusnya. Kemauan Ahmad Wahib untuk menulis catatan harian, sebuah tindakan yang sangat sepele, simpel, sederhana, ringan, dan tidak terlalu berarti bagi para mahasiswa dan politikus yang suka pamer omong besar, ternyata telah mengubah corak teologi Islam yang dipraktekkan di Indonesia, dan turut pula memermak konfigurasi politik Islam Indonesia. Saat ini sebagian besar muslim dunia merekomendasikan, pola pengamalan agama Islam di Indonesia yang ramah dan toleran selayaknya secepatnya diteladani oleh negara-negara Islam lainnya.

Maka, untuk membuat kondisi hidup masyarakat menjadi lebih baik, kita, kata AA Gym, hanya perlu melakoni 3M: Mulai dari diri sendiri; Mulai dari sekarang juga; Mulai dari hal-hal kecil. Saya tambah lagi: Mulai dari yang ada; mulai dari yang terdekat. Dengan demikian, keterbatasan dan kekurangan tak perlu disangkal dan disembunyikan rapat-rapat. Dua-duanya justru merupakan modal untuk merealisir sebuah cita-cita politik yang besar. Tak perlu juga kita tergopoh-gopoh dan terseok-seok memaksakan diri melakukan lelaku agung yang terkesan heroik. Para sosiolog percaya, perbuatan kita, sealit apa pun dan seremeh apa pun, akan mempengaruhi lingkungan di mana kita berada, cepat atau lambat bakal mengubah sikon masyarakat.


Jogja, 18 Oktober 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam