13/03/15

Teks Eksposisi

Pengertian
Kata 'eksposisi', berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi IV, punya tiga arti. Salah satunya, uraian atau paparan yang bertujuan menjelaskan maksud dan tujuan. Paparan tersebut misalnya berbentuk karangan. Contoh kalimat yang menggunakan kata 'eksposisi' dengan arti ini adalah Guru bahasa Indonesia kami sedang mengajarkan karangan eksposisi.

Pengertian teks eksposisi lebih khusus daripada arti kata 'eksposisi' yang terdapat dalam KBBI itu. Fungsi teks eksposisi tidak sekadar menjelaskan maksud dan tujuan. Sebab, teks eksposisi adalah jenis teks yang berfungsi untuk mengungkapkan gagasan atau mengusulkan sesuatu berdasarkan argumentasi yang kuat.

Pengertian ini menekankan bahwa gagasan yang diungkapkan atau sesuatu yang diusulkan harus didukung dengan bukan argumentasi biasa apalagi lemah, tetapi dengan argumentasi yang kuat. Argumentasi dikatakan kuat apabila penalarannya logis dan disertai bukti faktual atau data nyata, antara lain berupa angka statistik, peristiwa relevan, dan contoh kasus.  Dengan demikian, argumentasi yang kita bangun tidak mudah runtuh. Gagasan yang didukung oleh argumentasi itu sukar dibantah. Jadi, keterampilan menulis teks eksposisi diperlukan untuk meyakinkan orang lain sehingga dia membenarkan, menyetujui, dan mendukung gagasan, usulan, pendapat, atau opini kita.

Dalam surat kabar, teks eksposisi biasanya terdapat pada rubrik editorial, opini, atau analisis. Editorial adalah teks eksposisi yang merupakan pendapat redaktur surat kabar terhadap isu aktual yang menjadi perhatian surat kabar tersebut. Opini adalah teks eksposisi yang merupakan pendapat pembaca, lazimnya tokoh atau pakar, tentang isu aktual tertentu. Analisis adalah teks eksposisi yang merupakan buah pikir seorang ahli tentang masalah-masalah aktual yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Redaksi surat kabar menunjuk ahli tersebut untuk memaparkan gagasannya secara tertulis dalam suatu rubrik khusus.

Teks eksposisi hampir sama dengan teks diskusi. Kedua jenis teks ini sama-sama memaparkan pendapat (tesis) dengan argumentasi yang kuat. Hanya saja, jika dalam teks eksposisi hanya dipaparkan pendapat positif atau pendapat negatif tentang suatu persoalan, dalam teks diskusi kedua pendapat tersebut, baik yang positif maupun yang negatif, disandingkan bersama-sama. Teks diskusi, karena itu, lebih kompleks daripada teks eksposisi.

Struktur
Struktur teks eksposisi sederhana, yaitu pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang pendapat. Ketiga bagian tersebut disusun secara berurutan.

Pernyataan pendapat (tesis), yang terletak pada bagian awal teks dan berfungsi sebagai pembuka, berisi pokok pendapat, tesis, gagasan, atau opini penulis tentang topik tertentu. Pendapat itu bisa bernada positif atau negatif.  Sebagai contoh, pada bagian awal teks eksposisinya penulis menyatakan kesetujuannya terhadap ujian nasional online. Penulis menunjukkan kepada pembaca bahwa dia membenarkan dan mendukung diadakannya ujian nasional secara online. Ini merupakan pendapat bernada positif.

Pada bagian teks eksposisi berikutnya, yaitu bagian argumentasi, penulis memaparkan butir-butir alasan mengapa dia menyetujui, membenarkan, dan mendukung ujian nasional online. Ujian nasional harus dan bisa diadakan secara online karena a, b, c, dan seterusnya. Alasan yang dikemukakan tidak saja harus logis, melainkan juga hendaknya didukung bukti nyata dan data faktual. Semakin logis penalaran, semakin kuat argumentasi. Semakin relevan dan memadai bukti nyata dan data faktual yang diketengahkan, semakin meyakinkanlah pendapat/tesis teks ekposisi tersebut.

Teks eksposisi ditutup dengan penegasan ulang pendapat. Fungsinya, untuk menyimpulkan seluruh argumentasi pada bagian sebelumnya. Juga untuk meyakinkan pembaca. Pada teks eksposisi, penegasan ulang pendapat tidak bersifat opsional, melainkan wajib ada.

Tentang panjang pendeknya teks eksposisi, tidak ada aturan baku yang membatasi. Teks eksposisi yang baik tidak ditentukan oleh panjang pendeknya, melainkan oleh judul, komposisi, dan diksinya. Selain itu, juga diukur dari logika yang dibangun untuk merangkai himpunan data/fakta yang disajikan dalam bagian argumentasi.

Contoh 1
Teknologi Tepat Guna Memberdayakan Ekonomi Keluarga

Program kewirausahaan untuk perluasan kesempatan kerja yang dilakukan lewat penerapan teknologi tepat guna (TGT) dapat memberdayakan ekonomi rumah tangga. Kegiatan ini banyak dimanfaatkan terutama oleh masyarakat pedesaan. ada beberapa alasan dan contoh mengapa TTG dapat memberdayakan ekonomi keluarga.

Pertama, program kewirausahaan terapan TTG pembuatan susu kedelai dapat meningkatkan taraf hidup tanpa mengurangi tenaga kerja. Adanya terapan teknologi tepat guna akan meningkatkan nilai tambah dengan tenaga kerja yang tetap, tetapi penghasilan bisa bertambah.

Di samping itu, program ini juga dapat meningkatkan produktivitas. Produk kedelai yang diolah dengan TTG akan menghasilkan kualitas susu kedelai yang lebih baik dalam waktu lebih singkat.

Teknologi tepat guna (TTG) dapat juga digunakan untuk menggali potensi suatu wilayah untuk meningkatkan ekonomi masyarakatnya. TTG dapat menjadi sarana untuk menciptakan peluang kerja mandiri dan memperluas kesempatan kerja.

Oleh karena itu, program tersebut perlu dikembangkan karena terbukti dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Sumber: Buku siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII SMP/MTs, Bahasa Indonesia Wahana Pengetahuan, hlm. 93-94.

Contoh 2
Ekonomi Indonesia Akan Melampaui Jerman dan Inggris

Indonesia menjadi buah bibir pada saat pelaksanaan Sidang Tahunan International Monetery Fund (IMF)/World Bank (WB) 2012 di Tokyo, 9-14 Oktober 2012 lalu. Buletin resmi yang dibagikan IMF kepada seluruh peserta sidang mengangkat satu topik khusus mengenai Indonesia. Media itu mengangkat hasil riset McKinsey dan Standard Chartered yang mengatakan bahwa ekonomi Indonesia kan melampaui Jerman dan Inggris pada tahun 2030.

Keyakinan itu tentu beralasan. indonesia diperkirakan memiliki sekitar 90 juta orang yang berada di kelompok konsumsi (consuming class). Angka ini adalah angka terbesar di dunia setelah Cina dan India. dengan kekuatan itu, pada tahun 2030 Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi nomor tujuh dunia dengan nilai pendapatan nasional sebesar 1,8 triliun dolar AS dari sektor pertanian, konsumsi, dan energi.

Indonesia saat ini sedang berada pada laju transformasi yang pesat menuju ke arah tersebut. saat ini, ekonomi Indonesia berada pada posisi 16 dunia dengan pendapatan domestik nasional sebesar 846 miliar dolar AS tahun 2011. Angkat itu akan terus tumbuh hingga mencapai 1,8 triliun dolar AS mulai tahun 2017. Pada tahun 2030, hanya Amerika Serikat, Cina, India, Jepang, Brasil, dan Rusia yang berada di atas ekonomi Indonesia.

Kekuatan terbesar ekonomi Indonesia tidak hanya berupa ekspor yang didukung oleh kekuatan tenaga kerja dan komoditas, melainkan juga kekuatan konsumsi domestik dan jasa-jasa, yang menjadi motor penggerak ekonmi nasional. Melihat potensi yang sedemikian besar, dalam beberapa sesi diskusi sidang IMF yang sempat saya ikuti, para investor asing mengharapkan makin banyak pilihan investasi di Indonesia.

Harapan para investor tersebut tentu merupakan peluang dan tantangan bagi Indonesia. upaya melakukan pendalaman pasar keuangan (financial deepening) menjadi penting dalam memberikan ragam pilihan investasi bagi para investor. Di sisi lain, pembenahan di sektor riil dan infrastruktur perlu terus dilakukan secara serius guna mendukung arah untuk menjadikan ekonomi Indonesia yang terbesar di Asia Tenggara.

Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada pada kisaran 5 % hingga 6 %, apabila dapat terus dipertahankan, akan menambah jumlah masyarakat kelas menengah hingga 90 juta orang dengan pendapatan per kapita lebih dari 3.600 dolar AS. Apabila kita mampu mendorong pertumbuhan hingga 7 %, jumlah itu bertambah lagi dengan masyarakat menengah mencapai 170 juta orang.

Berbagai perkembangan dari sidang IMF/WB di Tokyo pekan lalu kembali mengingatkan kita tentang besarnya potensi Indonesia dan sempitnya momentum yang sedang kita lalui saat ini. Apabila potensi itu tidak diwujudkan dalam aksi dan momentum yang baik dilewatkan begitu saja karena kita begitu asyik dengan urusan lain, prediksi para investor tersebut tidak akan menjadi kenyataan. Tentu pilihan ada di tangan kita semua saat ini.

Sumber: Buku siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X SMA/MA, Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik, hlm. 82-83.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam