22/03/11

pesona, pernah satu waktu

setetes gadis
—baju birunya luntur
kerudung merahnya usang
rok panjangnya keriput—
terdampar pada lantai porselin
rata tapi licin

meja-meja berbaris rapi
mirip garis lurus.
Kursi-kursi ceriwis dan separuh sinting
seperti  bayanganku yang berkelok dan goroh
suka roboh

ia menghampiri jazz
yang sumbang dan sember
menyapa melodi arloji perak
yang soak dan  berkarat
tak lagi lumer

ia hilang
mungkin pulang
atau memesan sebotol parfum jeruk nipis
atau bercubitan dengan lelakinya

tawa dan tanya bersisusul
tergesa, terengah

entah siapa jengah
pada garis finis, piala, medali
dan karangan bunga segar
dari para pengunjung

bukan gadis itu. bukan aku.

Jogja, 3-4 maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam