10/01/12

kisah biasa


dikisahkan kepada firaun kecil tentang
punai yang bersiul, api yang membakar,
roda yang berputar. kelak kisah yang
dia lupakan dan dia simpan entah
di peti mati mana itu ditemukan
oleh permaisurinya yang tengah
mencuci tubuh di satu jamban
di situ nil. peti dibuka
“aih, aih, bayi ini aduhai alangkahnya!”
seru permaisuri. “dia anakku.
anak lakilaki di dalam mimpi itu.
anak yang tak pernah kukandung.

dia tiada berdosa. tapi mimpi
tapi mimpi yang menghabisi suami
-ku, bukan musa
-ku, bukan kalam
-ku, bukan
-ku.”


Jogja, Januari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam