aku paham, sinta
kau adalah perempuan
perempuan biasa
tak betah tinggal dalam tempurung sepi
selalu memerlukan pelukan lelaki
tapi kesetiaan, sinta
mesti dibuktikan
tanpa katakata
sebagaimana cinta
mesti dinyatakan
dalam Diam
berendamlah dalam kobaran api itu
tak soal apakah akhirnya
kau akan selamat atau hangus terbakar
tak soal apakah sebenarnya
kau telah berujar jujur atau berdusta
keberanianmu membuktikan kesetiaan dan
cintamu
akan mengangkat martabatmu
kau akan dikenang
sebagai perempuan terhormat:
ibu yang mencintai
aku pun harus tahan
menyaksikanmu dilahap api
sebab aku mencintaimu
dengan hati dan akalku
maafkan aku, sinta
beginilah caranya
aku mencintaimu...
jogja, januari 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam