12/07/12

maka kunanti-nanti mati


maka kunanti-nanti mati, sebab dia bagai bidadari
akan menghampiriku, dengan wajahnya tersenyum manis
menghantarku meniti tujuh lapis langit, menjumpai ruh seluruh puisi
       hampa atas hampa. tiada semua makna. tiada
       tiada segala milik dan arti. tiada
       tiada tanya tiada jawab. tiada cahaya tiada gelap

maka kunanti-nanti mati, sebab dia adalah bidadari
akan melengkapi sepi yang kukumpulkan dari hulu sampai hilir
hari demi hari, hati demi hati, satu demi satu
akan merampungkan puisi yang belum mampu
kutemukan sendiri barisnya yang terakhir
maka kunanti-nanti mati

sebab dialah puisi sejati itu
dialah suluh hidup itu

yogyakarta, 13 juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam