12/07/12

wajah yang lain


Melalui yang sia-sia ini, kutitip pesan kepadanya
bahwa biyung masih bangun sebelum subuh,
menuruti ke mana terang rindu menuntunnya.

Bersama yang sementara ini, kutitip pesan kepadanya
bahwa benih hening telah mulai tumbuh menjulang anggun,
seimbang bila digoyang-goyang angin.

Dalam yang sesungguhnya riam ini, kusisip tanya kepadanya:
mengapa mataku dan matamu masih mengenakan wajah yang lain,
wajah yang mengingkari dan menghindari kenyataan?

yogyakarta, juli 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam