01/10/10

Takbir Kami, Masuk Angin Lagi

Konon beribu-ribu oncor malam ini tengah mengumumkan gugurnya duka, sucinya tirta, dan nyalanya purnama. Dan bedug yang berdegup-degup sepanjang jalan lara, melagukan kidung gagak yang sekarat, dan garuda yang terengah-engah menjelang pelita yang capai menggelinjang karena tergulung lesus.

Namun mengapa pula laila belum lelah dan kalah? Juga kenapa ratri masih mencari lagi istri-istri bayinya saban hari? Mengalami semua ini, adakah wai yang tak banjir dan lemah yang tak gempa? Benar pula ujaran sang amin: bila kau tahu carut-marutnya dunia, kau akan menangis sejadi-jadinya.

Tempat tinggal kami sesungguhnya adalah kota cahaya. Sekafilah damar datang setiap senja mengancam. Pena ingatan sepertinya selalu menulis mimpi dan menggambar harapan tanpa pernah istirah barang senafas pun.

Tapi entah kenapa, dua tangan kami menjelma sebagai para pembangkang jalang. Mereka enggan menuruti perintah akal kami. Ganas mereka cakar wajah kami, dan buas mereka bongkar bola mata kami. Bah, tangan-tangan sial itu menggunting kuping kami dan menjahit bibir kami dengan benang yang dituturnya dari Pulau Hades. Kami buta, kami tuli, kami bisu.

Maka di kota cahaya ini, kami mendahaga cahaya. Jujur, kami tidak mendengar seretan terompah sekafilah damar yang akan memberi hadiah senar-senar sinar gratis bagi kami. Kami tak dapat membaca mimpi sebaris pun, dan tak bisa menanar gambar harapan yang ditatah pena ingatan. Jangan anda ingatkan kami untuk mengingat kenangan-kenangan pra-sejarah, sebab kami telah menghalau lampau. Percuma saja anda sajikan bersloki-sloki anggur suci dan bercawan-cawan susu salju! Kami makhluk tanpa mulut. Dan musik surgawi yang telah menyihir iblis itu pun tak mampu menadakan nadi kami; tak pula kuasa menarikan kaki kami yang lurus menghunus kubur budaya.

Sampailah salam pada anda, saudaraku. Semoga anda tak hidup dengan melulu menghirup oksigen kematian seperti kami. Semoga oncor dan bedug malam ini lekas manapis polusi yang seakan-akan akan selamanya mengkabuti pagi di bumi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam