15/01/11

aku puisi

untuk Iqbal dan Havel

Di pangkuan nuranimu, kawan

duri mandi kembang setaman

racun minum susu di cawan

parang merobek awan

O, Betapa taring macan begitu menawan



Kau lilinkan malam

Kau cerminkan batu

Kau obatkan tuba

Kau gerabahkan lempung

Kau airkan gersang*



Memang

tanah sempat marah

api sempat benci

laut sempat merengut

namun

dedebu membumbung

embun belum bangun



Ya, ya, putra sang fajar suka merindu, bukan?

Dan biji-biji tasbihmu diam-diam buyar

Ketika geraja enggan tegak



Ada puisi cium pipimu?

Aku puisi:

Minta izin meludahimu

dan mengencingimu

supaya tubuhmu tabah di bibir mimpi



28/12/10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

mohon hanya memberi komentar berupa kritik yang membangun. dimohon pula untuk memberi komentar yang tidak melecehkan nama baik pihak tertentu. salam